AKU KESUKSESAN DAN KEGAGALAN
Ini hanyalah bagian dari pengalaman hidupku.Tidak, ini bukan bermaksud untuk membanggakan diri atau apa, aku hanya ingin berbagi dan semoga saja tentang apa yang aku ceritakan ini terdapat hikmah yang dapat di ambil.
Sukses adalah
hal yang sangat di inginkan oleh setiap orang. Setiap menjalani suatu misi atau
target pasti harapan yang dimiliki adalah kesuksesan bukan kegagalan. Namun
kadang kala kenyataan tak berjalan sesuai dengan harapan, sering kali kita
gagal dalam menjalani misi yang kita targetkan bahkan sudah dipersiapkan sejak
lama.
Dalam setiap
misi kemungkinan antara sukses dan gagal itu memiliki porsi masing masing, bisa
saja peluang gagal lebih besar daripada sukses atau pun sebaliknya. Oleh karena
itu, pada zaman yang semakin berkembang ini banyak sekali orang yang
menggunakan jalan pintas untuk mendapatkan yang mereka tuju, namun jalan pintas
itu bukan jalan yang benar tetapi dengan menggunakan cara yang curang. Hal
tersebut sudah seringkali ditemukan dimana mana, dari lingkungan instansi besar
hingga lingkungan sekolah. Tapi aku
sangat beruntung mempunyai kedua orang tua yang super, mereka mendidik saya
agar tidak terjerumus untuk menggunakan jalan pintas yang salah.
Sejak kecil
orang tua ku selalu berpesan untuk jujur dalam segala hal, karena kejujuran
adalah kunci kesuksesan. Setelah tamat SD aku disekolahkan di sekolah islam
yang lingkungannya sangat mengutamakan kejujuran. Bersaing secara sehat dan
saling berbagi di jalan yang benar. Namun setelah aku tamat dari SMP, aku
kembali bersekolah di sekolah negeri yang ternyata lingkungannya benar benar
berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Perlu waktu dua bulan untuk beradaptasi
di sana.
Saat masa SMA
lingkungan begitu berbeda kecurangan dan persaingan yang tidak sehat sudah
menjadi hal wajar bagi para siswa, yang jujur di kucilkan dan yang mau berbagi
kecurangan di banggakan. Namun aku tetap bersikukuh pada pendirian ku untuk
tetap menanamkan kejujuran yang sudah ditanamkan di lingkungan sebelumnya.
Semua orang
mengucilkan ku karena aku tak pernah mau berbagi dalam hal kecurangan itu,
terlebih lagi pada semester pertama aku gagal mendapat peringkat satu dan
terkalahkan oleh mereka yang mau berbagi “contekan”. Mereka semakin mencemooh
aku, hati ku sesak karena aku gagal hanya karena mereka yang tak jujur. Tapi aku tak mau
menyerah dan tak mau goyah untuk melakukan hal yang sama, karena aku yakin
kesuksesan yang diraih dengan cara seperti itu tak akan berbekas lama.
Semenjak
semester dua aku semakin giat untuk belajar, meskipun aku hanya mendapat
peringkat dua di kelas tetapi aku selalu di tunjuk untuk mengikuti semua bidang
perlombaan sehingga sering kali absen di kelas karena sedang ada kegiatan di
luar sekolah. Namun itu tak menjadi penghalang bagiku, setiap malam aku terus
belajar dan belajar. Dan aku pun mulai berbaur dengan mereka yang mengucilkanku
dengan catatan aku tak boleh terpengaruh dengan kebiasaan mereka.
Hari yang di
tunggu tunggu pun datang, setelah ujian terlewati pengumuman kejuaraan pun
berlangsung. Pada saat itu orang tua yang datang untuk mengambil raport. Aku
tak mau ikut ke sekolah karena aku takut tak mendapat hasil yang aku inginkan.
Selang waktu beberapa jam dari keberangkatan ayah ke sekolah, aku terus
menghubungi teman ku yang datang ke sekolah. Dan kabar tak terduga pun aku
dapatkan dari mereka, aku mendapat juara satu bahkan bukan hanya di kelas tapi
juga juara satu umum di sekolahku. Sungguh suatu hal yang sulit ku percaya, aku
bahagia sangat bahagia. Terlebih lagi saat ayah pulang aku lihat tangisan haru
dimatanya dan senyuman bangga yang terlukis di bibir ayah dan ibuku. Ternyata keteguhan ku tak sia sia, meski
setiap hari aku harus menahan tangisku karena cemoohan teman temanku.
Setelah hari
itu perubahan selalu terjadi padaku, dari sikap teman temanku yang semakin baik
padaku, dan pandangan lingkungan yang tak lagi terasa mencekamku. Aku memang
berbeda dari mereka tapi perbedaan itu yang membuatku berhasil. Dan hal ini
semakin membuatku paham kesuksesan tak selamanya dapat diraih dengan satu kali
percobaan. Tapi kesuksesan membutuhkan
proses yang melihat keteguhan kita meskipun harus melewati kegagalan terlebih
dahulu.
Comments
Post a Comment